Sabtu, 03 September 2011

LANTIK: Gubernur NTT Frans Lebu Raya melantik Ir.Marthen L.Dira Tome Dan Drs. Nikodemus Rihi Heke, Msi menjadi Bupati Dan Wakil Bupati Sabu Raijua periode 2011-2016 pada 24 Januari 2011

Dari pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Sabu Saijua periode 2011-2016 (1)
Dilantik lawan politik, disaksikan ribuan rakyat Sabu Raijua

Saat yang paling dinanti oleh masyarakat Sabu Raijua dari hasil suksesi perdana dinegeri gula dan tuak tersebut adalah melihat bagaimana bupati sabu raijua dilantik menjadi pemimpin di bumi rai hawu. kesempatan itu datang setelah menanti dan menghitung hari pasca penetapan pemenang pemilukada oleh KPUD sabu raijua. bertempat di gedung DPRD sabu raijua dalam paripurna istimewa dua putra daerah mengangkat sumpah menjadi orang nomer satu di sabu raijua.
Joey Rihi Ga, Menia

Mendung kelabu yang menggelantung diatas langit pulau sabu pada senin 24 januari 2010, seakan tidak menyurutkan niat masyarakat didaerah tersebut untuk berbondong-bondong menuju gedung DPRD setempat. mereka sudah tahu benar kalau sesaat lagi langit akan terbuka mencurahkan butiran hujan yang akan membasahi bumi. jarum jam sudah menunjukan pukul 9:30 pagi. tapi kursi yang disiapkan bagi para undangan dihalaman bagian selatan ruang DPRD sudah sesak. merka berlomba-lomba untuk duduk di depan. ada yang bersafari, ada yang berpakaian adat namun tak sedikit pula yang hanya bermodal sendal jepit. itulah nyata dari potret kehidupan orang di sabu. tapi mereka mau melihat dengan mata kelapa sendiri mereka juga tidak mau kuping mereka hanya mendengar dari bibor rang lain. mereka ingin menjadi saksi pelantikan bupati dan wakil bupati yang defenitif di sabu raijua. namun yang menggelitik adalah mereka ingin menyaksikan gubernur NTT frans lebu raya melantik bawahannya marthen dira tome sebagai bupati yang nota bene adalah seteru dan lawan yang tangguh dalam hajatan suksesi bupati dan wakil bupati sabu raijua. mereka ingin melihat bagimana menggelegarnya suara gubernur ketika mengambil sumpah dan melantik bupati mereka untuk lima tahun yang akan datang. tapi penantian para undangan untuk segera melihat acara pelantikan harus menerima kenyataan bahwa hujan tak lagi bisa ditahan, bibr langit sudah meluap dan menumpahkan airnya. undangan berhamburan laksana diserang musuh yang tak bersuara. bahkan kegaduhan ini memaksa pembawa acara harus memberikan arahan kepada para undangan agar jika nanti dalam pelantikan terjadi hujan lebat agar undangan tidak samapi menggagu jalannya pelantikan. namun langit rai hawu benar-benar ingin agar semua mata melihat bupatinya dilantik sehingga hujan yang menerjang cuma sesaat tak lagi berani sesumbar hingga sore menjelang. tepat pukul 11:00 ketika robongan guber ur tiba ditempat pelantikan. dibarisan depan ada ketua TP PKK Provinsi NTT ny lucia adinda lebu raya didampingi Ny irna cristine dira tomr-daik. menysusl wakil gubernur NTT esthon Foenay bersama istri. dibelakang mereka ada ketua DPRD Provinsi NTT Ibrahim agustinus medah didampingi Ny Corry tambayong medah. tak ;ama berselang maka gubernur NTT frans lebu raya di dampingi pimpinan DPRD sabu raijua serta diiringi oleh bupati dan wakil bupati marthen dira tome dan nikodemus rihi heke yang akan segera dilantik. ribuan pasang mata menyorot langkah mereka. namun senyuman yang diumbar dari masing-masing yang menjadi sorotan mata setiap orang yang hadir terasa menyejukkan suasana yang memang sejuk setelah dibasahi hujan. begitu tiba saat pelantikan terdengar suara gubernur NTT frans lebu raya menghentak perhatian para undangan. usai pelantikan riuh tepuk tangan menggelegar memecah kesunyain sabu raijua. hati terasa plong seakan telah menadaptkan sesuatu yang dinanti sekian lama dan telah terjawab. harapan gubernur agar bupati an wakil bupati menghapus setiap perbedaan yang terjadi waktu suksesi begitu tenang dan menyejukkan semua telinga yang mendengar kala itu. memang untuk memabngun sesuatu yang lebih besar kita harus mampu menyatukan semua perbedaan yang ada untuk m4enciptakan kekuatan yang tangguh tentu dengan satu tujuan hanya memabngun sabu raijua menjadi sempurna dan sejajar alam berbagi aspek sama seperti syair tua para leluhur yakni menjadikan sabu raijua menjadi bumi satu nama, bumi satu hati tempat t7ujuan setiap hati untuk menenagkan hati yang resah.(bersambung)

Dari pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Sabu Saijua periode 2011-2016 (2)
Disambut laksana raja dengan nyanyian sakral para leluhur

Kegembiraan masyarakat sabu raijua rupanya tidak bisa dihentikan hanya diarena pelantikan bupati dan wakil bupati sabu raijua di ruang rapat DPRD sabu raijua. mereka tak mau kehilangan momen bahagia. mereka juga ingin menunjukan bahwa mereka begitu mencintai pemimpin di tanah para dewa rai hawu. mereka sadar bahwa segala sesuatu adalah rancangan yang kuasa maka sebuah acara syukuran rakyat disiapkan untuk para pemimpn sabu lima tahun kedepan.
Joey Rihi Ga,Menia

Suasana penuh kesibukan dikediaman orang tua dari bupati sabu raijua marthen luther dira tome di jalan tulaika sabu barat memang sudah nampak sejak seminggu menjelang pelantikan. didepan rumah tepatnya diseberang jalan bagian selatan berdiri kokoh panggung besar berukuran enam kali sepuluh  meter.di panggung tersebut ada tulisan besar dalam bahasa sabu,ratu kolo moto ti kebolo raijua. sebuah kata yang sukar untuk diartikan walau bsa dimengerti. sementara masyarakat sabu raijua sudah penuh sesak menanti sang bupati yang baru usai dilantik gubernur NTT. langan yang dulunya berumput lebat terlihat tandus dilindas ribuan kaki manusia sabu. tujuan mereka hanya satu yaitu bersama-sama menaikkan syukur bersama-sama dengan bupati dan wakil bupati terpilih. aroma persaingan tak nampak lagi pada wajah-wajah lugu yang dulu sering mengerut berpikir strategi kala perang pemilukada. wajah tegang yang dulu menghiasi kini berubah sumringah dan berseri-seri. sekira pukul empat petang bunyi sirene bartalu-talu memasuki lapangan keballa pehere di jalan tulaika seba. tempat dimana masyarakat sabu melakukan syukuran rakyat untuk sang bupati dan wakil bupati. dalam iring iringan tersebut mobil DH 1 SR dan mobil DH 5 SR serta mobil DH 2 SR berhentitepat didepan gerbang kediaman orang tua bupati sabu raijua. bupati dan wakil bupati bersama keluarga disambut tarian perang yang dilakonkan para pelajar sekolah dasar kemudian dilanjutkan dengan nyanyian syair yang sangat sakral oleh para pemangku adat. bupati dan wakilnya nampak sangat serius mendengar setiap syair yang terlontar dari bibir para tua adat. sambil berjalan pelan bupati dan wakil bupati bersama istrinya masing menuju panggung kehormatan. tepaukan tangah meriah mengahntar mereka yang melambaikan tangan menuju atas panggung. apa yang tergambar dalam suasana tersebut tentu bukan sekedar euforia dari sebuah kemenagan sebab ada berjuta harapan dari masyarakat sabu raijua kepada bupati dan wakil bupati yang telah mereka pilih dalam proses demokrasi yang bermartabat.
semua orang sabu tahu bahwa kecintaan mereka terhadap sabbu raijua begitu tinggi sehingga mereka harus mengikat pinggang mereka untuk siap maju bertarung menjadi orang nomor satu ditanah kelahiran mereka. apa yang menjadi visi mereka yakni membawa sabu raijua menjadi sebuah kabupaten yang inovatif, maju dan bermartabat. mereka ingin masyarakat sabu harus mampu berpikir lebih jauh melampaui apa yang orang pikirkan dan mampu berbuat melampaui apa yang orang lain lakukan. itu bukan pekerjaan gampang tentunya, sebab sebagai daerah baru berabgai keterbatasan tentu akan menjadi kerikil tajam yang harus dilalui. dalam orasi mereka ketika kampanye waktu lalu sudah menyampaikan bahwa paling tidak dalam kurun waktu lima tahun kedepan selama masa kepemimpinan mereka di sabu raijua, ada berbagai perubahan pada tiga aspek yakni aspek ekonomi, pendidikan dan kesehatan sesuai dengan misinya untuk membangun sabu raijua. Jika ini layak terjadi maka bukan tak mungkin sabu akan menjadi tempat tujuan semua insan dan tempat berdiam yang teduh bagi warganya sendiri, warga rai hawu. semua tentu berharap agar pasangan buah kandung rai hawu yang telah dilantik menjadi bupati dan wakil bupati akan tetap menancapkan hati dan pikir pada tempat dimana darah bunda tercurah bagi mereka. Tidak bisa dipungkiri bahwa kesulitan, kemiskinan dan keinginan ingin melepaskan diri dari keterbatasnlah yang membuat orang sabu mencari rumput hijau di kekarangan orang lain dan meninggalkan halaman rumahnya tak terjamah bahkan tak diurus. kita berharap itu tak lagi terjadi. porficiat untuk bupati dan walil bupati sabu raijua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar