Sabtu, 03 September 2011


* Ketika pemerintah mulai melakukan pelebaran jalan di Sabu Raijua *

# Mengunjungi setiap rumah untuk bicara dari hati ke hati #

Sebagai kabupaten yang baru mulai merangkak dari bawah, banyak pengorbanan yang harus diberikan oleh penghuni kabupaten sabu raijua. hal itu semata-mata mereka lakukan dan iklaskan hanya untuk melihat sabu bisa berdiri tegak dan bermartabat sejajar dengan kabupaten lain di bumi flobamora. ketika pemrintah kabupaten sabu raijua memiliki niat untuk melakukan pelebaran jalan, tak ada yang mencibir bahkan menolak apa yang dilakukan pemerintah. pelajaran yang patut dihargai!!
Joey Rihi Ga.Menia.

Jarum jam baru menunjukan 9:00 pagi ketika telepon selular milik saya berdering,dan terpampang ada nomer ponsel bupati sabu raijua yang memanggil. saya lalu berhenti sejenak untuk menerima telponnya. bupati sabu raijua marthen dira tome dari balik telponnya memberitahukan kalau dirinya bersama tim teknis akan melakukan pengukuran pelebaran badan jalan di kelurahan mebba kecamatan sabu barat. sontak saja keingin saya membuncah untuk melihat secara langsung pengukuran jalan di seba sehingga saya dengan cepat melaju dari desa eilode menuju seba kecamatan sabu barat. maklum keluharan mebba merupakan pusat kota atau tempat paling padat rumah penduduk di sabu raijua. saya berpikir jangan-jangan ada yang melakukan tindakan penolakan terhadap niat pemrintah tersebut. tiba disana mobil DH I SR sudah parkir didepan jalan menuju pelabuhan dan bupati sabu raijua marthen dira tome didampingi tim dari dinas PU dan bappeda sabu raijua sementara berjalan kaki dari rumah-kerumah para warga untuk menjelaskan maksud pemerintah melakukan pelebaran jalan disana. tiap rumah yang dikunjungi adalah rumah yang berada persis dimuka jalan yang akan dlakukan pelebaran, sehingga dengan menggunakan pendekatan dari hati-kehati marthen dira tome tak merasa lelah masuk keluar rumah. apa yang diprediksikan akan terjadi penolakan oleh warga tidak terjadi. justru sebaliknya. suasana ramah dan penuh persahabatan tergambar dari para pemilik rumah yang halaman bahkan teras rumah mereka akan digusur guna pelebaran jalan. kawasan ini memang kawasan pertokoan maupun kios-kios besar dan kecil yang berjejar disepenjang jalan menuju pelabuhan. sambil bupati melakukan pendekatan maupun memberikan penjelasan kepada warga pada saat yang sama juga para petugas dari dinas PU yang dikomadai oleh Lay rohi dan niko tari sementara melakukan pengkuran jalan. dalam pengukuran tersebut ada teras maupun halaman yang terpaksa harus digusur karena terkena badan jalan. anehnya justru warga juga ikut menonton dan membantu para petugas yang sementara bekerja mengukur jalan. kalau ada yang teras rumahnya terpaksa kena gusur mereka hanya bisa tersenyum kecut tapi tanpa kata-kata. namun ada pula yang merasa senang jika ternayata badan jalan tidak samapai mengorbankan rumah atau tempat tinggal mereka.
dua jalur jalan yang menuju ke pelabuhan seba baik dari sebelah timur maupun barat memang dipadati rumah dimana ruas jalan yang tersisa dari teras rumah warga tidak lebih dari empat meter. bisa dimaklumi bagaimana kumuh dan macetnya kedua jalur ini jika hari kapal tiba. apalagi pada musim hujan seperti ini maka kesan kumuh sungguh terlihat. 
tidak cukup dengan jalan keluar masuk rumah, bupati juga melakukan pertemuan dan dialog dengan seluruh masyarakat di kota sebadi kantor kelurahan mebba. dalam penejalasannya kepada masyarakat bupati marthen dira tome mengatakan bahwa pembangunan di sabu raijua akan berjalan lancar jika di dukung oleh semua pihak termasuk masyarakat didalamnya. untuk itu maka harus ada keiklasan atau kerelaan dari masyarakat untuk melepaskan pekarangan mereka untuk pelebaran jalan sebagai sarana umum yang harsu dubangun dan ditata secara baik oleh pemerintah "kenapa kita mulai dari seba, karena seba adalah pintu masuk ke sabu raijua dimana pelabuhan ada disini baik udara maupun laut sehingga jika jalannya sempit dan kumuh maka akan meninggalkan kesan yang tidak baik. untuk itu maka kita perlu tata suapaya jalan-jalan yang ada bisa memadai sebagaimana jalan dalam kota. untuk itu maka perlu keiklasan dari masyarakat untuk melepaskan tanahnya bagi pembangunan dan pelebaran jalan. kita memulai dari seba sebagai kota dan kita teruskan ke tempat lain,"ujar marthen.
pertemuan yang berlangsung cukup kekeluargaan tersebut baru berakhir pada pukul 16:00 wita dengan saling berciuman dan berjabatan tangan. suatu pelajaran yang cukup berharga. untuk membangun sebuah daerah menuju sebuah kemajuan perlu ada keiklasan, pengorbanan serta kerjasama yang baik seluruh komponen yang ada serta tetap menggunakan hati untuk selalu bicara dari hati ke hati***

1 komentar:

  1. wew... puji syukur.. jalan di rai hawu tercinta sdh diperlebar... jaya Sarai..!!

    BalasHapus